Media Ilmu

Satu Langkah Untuk Menjadi Lebih Baik

     Hakikat manusia dalam islam Hakikat manusia menurut Allah adalah makhluk yang dimuliakan, dibebani tugas, bebas memilih dan bertanggung jawab.Manusia diciptakan Allah Swt. Berasal dari saripati tanah, lalu menjadi nutfah, alaqah, dan mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk yang paling sempurna yang memiliki berbagai kemampuan.  



Definisi Manusia Menurut al- Toumy al- Syaibani
  1. Manusia sebagai makhluk Allah yang paling mulia di muka bumi.
  2. Manusia sebagai khalifah di muka bumi.
  3. insan makhluk sosial yang berbahasa.
  4. insan mempunyai tiga dimensi yaitu: badan, akal dan ruh
  5. insan dengan seluruh perwatakannya dan ciri pertumbuhannya adalah hasil pencapaian 2 faktor, yaitu faktor warisan dan lingkungan
  6. manusia mempunyai motivasi, kecenderungan dan kebutuhan awal baik yang diwarisi mauun yang diperoleh dalam proses sosialisasi.
  7. manusia mempunyai perbedaan sifat antara yang satu dengan yang lainnya. 
  8. insan mempunyai sifat luwes, lentur, bisa dibentuk , bisa diubah. 
Makhluuq (yang diciptakan)

a.Berada dalam fitrah Fitrah dapat membawa manusia ke arah kebaikan misalnya hati nurani dapat membedakan mana yang baik, dan mana yang buruk. QS Ar Ruum:30 

رِيدُ اللّهُ أَن يُخَفِّفَ عَنكُمْ وَخُلِقَ الإِنسَانُ ضَعِيفاً

    Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah.(Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, (QS. Ar Ruum:30)

  b. Lemah Sebagai makhluk, manusia juga lemah karena manusia juga diciptakan dengan keterbatasan akal dan fisik. QS An Nisaa’:28 


يُرِيدُ اللّهُ أَن يُخَفِّفَ عَنكُمْ وَخُلِقَ الإِنسَانُ ضَعِيفاً

Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah. (QS. An Nisa :28)


 c. Bodoh Beban amanat yang begitu besar dari Allah, diterima oleh manusia, disaat makhluk lainnya tidak menyanggupi amanat tersebut karena beratnya amanat tersebut. QS Al Ahzaab;72 


إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَن يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنسَانُ إِنَّهُ كَانَ ظَلُوماً جَهُولاً

     Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh, (QS. Ahzaab :72)

      d. Memiliki kebutuhan Sebagai makhluk yang terbatas secara fisik dan kemampuan. Maka sangat mungkin manusia memiliki kebutuhan atau kehendak kepada Allah. QS Faathir:15


فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفاً فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

     Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah.(Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui (QS Ar Ruum:30)

Mukarram (yang dimuliakan)
      a.Ditiupkan ruh  QS As Sajdah:9
      b.Diberi keistimewaan QS Al Isra:70
      c.Ditundukkan alam untuknya . Semua alam ini termasuk dengan isinya ini Allah peruntukkan   untuk manusia. QS Al Jaatsiyah:12-13



وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُم مِّنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلاً

     Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. (QS. Al Isra:70)



Mukallaf (yang mendapatkan beban)  
     Ibadah Manusia secara umum diciptakan oleh Allah untuk beribadah sebagai konsekuensi dari kesempurnaan yang diperolehnya. [QS Adz Dzaariyaat:56]b.      Khilafah Allah mengetahui siapa sebenarya manusia, sehingga Allah tetap menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi walaupun malaikat tidak setuju. [QS Al Baqarah:30]


وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلاَئِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الأَرْضِ خَلِيفَةً قَالُواْ أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاء وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لاَ تَعْلَمُونَ

      Ingatlah ketika Rabb-mu berfirman kepada para Malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi. Mereka berkata: Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau? Rabb berfirman: Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. (QS. Al Baqarah:30)

Mukhayyar (yang bebas mamilih)
Manusia diberi kebebasan memilih untuk beriman atau kafir pada Allah. [QS Al kahfi :29]


وَقُلِ الْحَقُّ مِن رَّبِّكُمْ فَمَن شَاء فَلْيُؤْمِن وَمَن شَاء فَلْيَكْفُرْ إِنَّا أَعْتَدْنَا لِلظَّالِمِينَ نَاراً أَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا وَإِن يَسْتَغِيثُوا يُغَاثُوا بِمَاء كَالْمُهْلِ يَشْوِي الْوُجُوهَ بِئْسَ الشَّرَابُ وَسَاءتْ مُرْتَفَقاً

    Dan katakanlah: Kebenaran itu datangnya dari Rabbmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir. Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. (QS. Al kahfi:29)

Majziy (yang mendapat balasan)  

    Surga Manusia diminta pertanggungjawaban atas segala sesuatu yang dilakukannya, Allah menyediakan surga untuk mereka yang beriman dan beramal soleh yaitu mereka yang menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya. [QS As Sajdah:19, Al Hajj:14]b.       Neraka Balasan di akhirat terhadap perbuatan manusia adalah bentuk keadilan yang Allah berikan di akhirat. Mereka yang tidak menjalankan perintah Allah mendapatkan hukuman yang setimpal yaitu dimasukkan ke dalam neraka. [QS As Sajdah:20]

وَأَمَّا الَّذِينَ فَسَقُوا فَمَأْوَاهُمُ النَّارُ كُلَّمَا أَرَادُوا أَن يَخْرُجُوا مِنْهَا أُعِيدُوا فِيهَا وَقِيلَ لَهُمْ ذُوقُوا عَذَابَ النَّارِ الَّذِي كُنتُم بِهِ تُكَذِّبُونَ

     Dan adapun orang-orang yang fasik (kafir), maka tempat mereka adalah neraka, setiap kali mereka hendak keluar daripadanya, mereka dikembalikan (lagi) ke dalamnya dan dikatakan kepada mereka: Rasakanlah siksa neraka yang dahulu kamu mendustakannya(QS. As Sajdah:20) 


Oleh karena itu, manusia wajib bersyukur atas karunia yang telah diberikan Allah Swt. Berdasarkan dalam Surat Al-Mukmin (40:67): Proses Penciptaan manusia dikelompokkan menjadi dua macam proses, yakni proses ajali dan proses alami.

1. Proses ajali yakni proses penciptaan manusia dengan Irodah/kekuasaan Allah seperti penciptaan Adam as., Hawa, dan Isa as. Yang mana ketika selesai dibentuk Allah meniupkan ruh kedalamnya (QS.38:71-72).  Karena itu, sampai sekarang ilmu pengetahuan/sains belum bisa menjangkaunya.


إِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي خَالِقٌ بَشَراً مِن طِينٍ

فَإِذَا سَوَّيْتُهُ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِن رُّوحِي فَقَعُوا لَهُ سَاجِدِينَ

(Ingatlah) ketika Rabbmu berfirman kepada malaikat: Sesungguhnya Aku akan menciptakan menusia dari tanah. Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya ruh (ciptaan)-Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan sujud kepadanya. (QS. Shaad :71-72) 


          2. Proses alami, yankni proses penciptaan manusia pada umumnya, yaitu melalui tahapan-tahapan sebagimana dijelaskan dalam Surat Al-mukminun dan al-Mukmin ayat di atas.Karena itu pula Sains setelah menemukan Setelah penemuan mikroskop pada abad ke-16, doktor-doktor pada abad ke-18 percaya bahwa asal usul manusia dimulai sepenuhnya dari air mani laki-laki, jelasnya sperma laki-laki. Gambaran ini merupakan bukti yang digunakan oleh para ilmuwan abad ke-17 dan sebagian abad ke-18, untuk mendukung kepercayaan mereka bahwa manusia diciptakan sepenuhnya dari sperma jantan. Tetapi setelah penemuan sel telur lebih besar dari sel jantan, keadaan berubah. Dengan demikian mereka mengabaikan peranan laki-laki sebagaimana mereka telah mengabaikan peranan perempuan pada abad ke-17. Akan tetapi, setelah melalui penelitian-penelitian yang akurat, para ilmuwan menyimpulkan bahwa penciptaan manusia itu terbentuk melalui penyatuan sperma dengan ovum atau dalam istilah biologi disebut fertelisasi. Kepastian hal tersebut baru dikemukakan dan ditemukan pada abad ke-19 setelah adanya alat-alat yang modern yang dapat menunjang serta dapat membuktikan eksperimen tersebut.
     Jika sains baru dapat menemukan hal tersebut pada abad ke-19, al-Quran telah menjelaskan semua itu  empat belas abad yang lalu melalui rasul Allah yang mulia, Nabi Muhammad saw. Al-Quran dan hadits menyebutkan bahwa penciptaan manusia terjadi akibat campuran sperma dan ovum.
     Tahapan Proses pembentukan manusia hingga mencapai bentuknya yang lengkap hingga dilahirkan juga diterangkan oleh ayat-ayat Al-Qur’an Al Mu’minun dan Al-Mukmin , yakni melalui fase-fase sebagai berikut:

1. ALAQAH : 


     Menurut bahasa Arab artinya lintah atau sesuatu yang menggantung  atau bekuan darah. Menurut para ilmuwan, dalam proses perkembangan embrio usia 15-24 hari (stadium presomite) embrio berbentuk seperti buah pir yang digantung dalam suatu ruang yang disebut Chorionic cavity digantung oleh body stalk, dikelilingi oleh cairan amnion dan yolk sac pada saat ini dua proses yang paling dominan adalah pembentukan jantung-pembuluh darah dan awal pembentukan lempeng saraf.  Bila terjadi abortus (keguguran pada stadium ini maka akan keluar sebagai bekuan darah.

2. Al- MUDGHAH :
     Pengertian mudghah berarti gumpalan  seperti bahan kuyahan atau permen karet atau sesuatu yang liat dan dapat dirubah-rubah bentuknya. Ada bagian yang sudah mulai berubah menjadi bentuknya yang pasti seperti jantung dan lempeng saraf atau otak  dan ada bagian yang belum jelas sama sekali.  Penambahan kata fa ( ف   ) diawal kalimat menunjukkan sesuatu perubahan yang amat cepat dari Alaqah menjadi Mudghah. Jadi masa Alaqah hanya singkat saja. Dalam embriologi kira-kira sesuai dengan  embrio umur 24-27 hari. Pada saat ini embrio memang telah mengandung bagian yang telah mulai jelas akan jadi apa, tetapi banyak sekali yang masih belum jelas.



3. Al-IZAM :

Pengertian kata ini dalam bahasa Arab adalah tulang. Ini menunjukkan setelah pembentukan organ-organ mulai maka tulang sebagai kerangka tubuh juga mulai dibentuk, yang diawali dengan pembentukan tulang rawan. Bentuk  embrio sekarang sudah menuju bentuk manusia  yang lengkap. 

Al-Qur’an menyebutkannya secara khusus karena merupakan salah satu stadium yang penting dalam proses pembentukan manusia. Dalam embriologi phase ini penting karena organ-organ mulai menyesuaikan posisinya sesuai dengan posisi rangka badan. 




4. AL-KISA’A BILLAHM

     Pengertiannya adalah pembungkusan dengan daging. Setelah tulang sebagai kerangka dibentuk dan organ-organ menyesuaikan posisinya dengan tulang, maka tulangpun akan dibungkus dengan daging atau otot, disamping itu daging yang halus juga mulai menutup embrio dan menjadi bentuk yang lain yang berkembang ( Nasy’ah) makin mendekati bentuk manusia. Dalam embriologi ini sesuai dengan umur kehamilan 8 minggu, dan setelah masa ini maka embrio disebut dengan Fetus atau Janin. Fetus ini kemudian akan tumbuh menjadi besar. 


وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ طِينٍ ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ
ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ ۚ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ


      Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. (Qs al-Mu'minun:12-14)




Artikel ini saya ambil dari beberapa sumber :

0 komentar

Posting Komentar

Categories

Friend :)

Top Entri